University of Cadiz would like to invite 3–4 staff or professors from Universitas Gadjah Mada to join this 5-day mobility program. The program will be held at diverse schedules, ranging from the end of May – 31 July 2022.
News
[Paspor UGM] Layanan Pembuatan Paspor bagi Civitas Akademika dan Alumni UGM
Mulai di Tahun 2019, Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Yogyakarta untuk memberikan pelayanan pembuatan paspor di Unit Kerja Kantor (UKK) Imigrasi yang berlokasi di lingkungan UGM.
English Version
On Friday (25/2), UGM received a visit from the Cultural Counsellor of the French Embassy in Indonesia. This visit was led by Mr. Stéphane Dovert, as Cultural Counsellor of the French Embassy in Indonesia, and François Dabin, as Director of IFI-LIP Yogyakarta. This visit was warmly received by Prof. Ir. Panut Mulyono, as Rector of UGM, and several other representatives from UGM.
Mr. Stéphane Dovert expressed his gratitude to UGM for allowing them to visit the university amidst the current pandemic situation. Although the visit was held offline, this visit still implemented all health protocols.
“Universitas Gadjah Mada is France’s strongest university partner in Indonesia.” claimed Mr. Stéphane Dovert, opening the discussion which mostly run in Indonesian.
This statement was supported by the Head of French Literature Study Program, Dr. Hayatul Cholsy, who presented along with the Vice Dean for Research, Community Service, Partnership and Alumni of the Faculty of Cultural Sciences, Dr. Mimi Savitri. They informed that the French Literature Study Program will host one native-speaking professor to teach in the Study Program. Another current collaboration between UGM and French institution is the student internship program under the Fraincáis Langue Etrangère (French for Foreign Speakers), or the FLE program for short.
Mr. Stéphane Dovert also mentioned the possibility of collaborating on the publication of English or French language journals. He also supports the improvement of joint research projects between the academic community in UGM and parties from France.
Still related to the collaboration between UGM and IFI, UGM stated that the Language Center at the Faculty of Cultural Sciences provides Indonesian language learning service that can assist French students who are experiencing difficulties with their Indonesian language skills.
While closing off the visit, Prof. Ir. Panut Mulyono expressed his hope that the UGM-France collaboration can be further strengthened and improved. Prof. Dr. Paripuna also stated that UGM would encourage more lecturers to continue their study in France.
The visit ended with the exchange of token between Prof. Ir. Panut Mulyono and Mr. Stephane Dovert.
Author: Nay | Photo: Nay
Bahasa
UGM diharapkan mampu hadir sebagai bagian dari realitas masyarakat itu sendiri sekaligus memberi solusi bagi problematika dengan opsi-opsi baru. Sejak awal, UGM telah melahirkan dan mengimplementasikan berbagai konsep yang lahir atas dasar keunggulan keilmuan yang dikembangkan dan dilestarikan di UGM. Tema-tema keilmuan yang berorientasi pada Sustanaible Development Goals menjadi salah satu komitmen UGM untuk mendukung masa depan yang berkelanjutan berbasis kearifan lokal yang menjadi ciri UGM.
Untuk mencapai tahap kepemimpinan yang diinginkan, UGM menjalankan mandat yang tertuang dalam Peraturan MWA Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kebijakan Umum UGM. Jangkauan UGM yang mendunia melahirkan kematangan proses penyebarluasan ilmu pengetahuan (knowledge sharing) untuk masyarakat akademik, dan utamanya adalah masyarakat praktisi (CoP, community of practices), yaitu kelompok-kelompok praktisi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dari UGM di berbagai pelosok Indonesia dan penjuru dunia.
Sejalan dengan upaya UGM dalam meningkatkan reputasi akademik dan menjadi masyarakat global, maka program-program yang mendatangkan dosen dan mahasiswa internasional dalam suatu aktivitas yang mengangkat keunggulan dan reputasi akademik UGM perlu dikembangkan secara lebih sistematis. Program-program tersebut dapat dikembangkan dalam suatu kursus maupun lokakarya atau workshop yang dapat menaikkan “leverage” UGM di tingkat dunia. Untuk itu, UGM menyelenggarakan Hibah Inovasi dan Internasionalisasi Akademik Melalui Kursus Singkat (Summer Course) Bidang Unggulan Lintas Disiplin. Program ini juga dikenal sebagai Kursus Musim Panas yang mengacu pada musim di belahan Bumi utara.
Inovasi pembelajaran yang dapat memfasilitasi aksesibilitas perguruan tinggi dan peningkatan mobilitas mahasiswa secara virtual sangat diperlukan pada masa pandemi Covid 19 yang masih merebak saat ini. Summer Course pada tahun 2021 berhasil diadakan secara daring dan akan kembali diadopsi pada penyelenggaraan program Summer Course tahun 2022. Penyelengga program diharapkan dapat memadukan metode dan pendekatan pembelajaran sehingga protokol kesehatan dapat terpenuhi sekaligus transfer ilmu dapat berjalan dengan baik.
Tujuan Program:
- Memberikan dorongan serta bantuan insentif/hibah penyelenggaraan kursus singkat “summer course” untuk mendatangkan dosen-dosen dan mahasiswa internasional untuk belajar keilmuan unggulan lintas disiplin di UGM secara daring atau (blended learning) jika memungkinkan
- Menumbuhkan budaya kerjasama lintas disiplin keilmuan dalam suasana multikultural bagi mahasiswa UGM dan civitas akademika
- Mengembangkan program-program bidang keilmuan unggulan lintas disiplin agar dikenal oleh masyarakat dunia, yang dalam jangka waktu menengah (3-5 tahun) dapat meningkatkan reputasi UGM, meningkatkan jejaring internasional serta memperkuat internasionalisasi akademik, termasuk meningkatkan jumlah mahasiswa internasional yang melanjutkan studinya dan mendapatkan gelar di UGM, sebagai bagian dari upaya diaspora lulusan UGM yang menyebarluaskan pengetahuan dan nilai-nilai
- Memperkuat posisi UGM dalam bidang-bidang keilmuan unggulan lintas disiplin dalam kaitannya dengan kontribusi UGM untuk ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, dalam rangka mengembangkan implementasi cita-cita bahwa nilai-nilai UGM dapat mengakar di kehidupan masyarakat (locally rooted).
Luaran:
Peningkatan visibilitas UGM dalam bidang keilmuan unggulan lintas disiplin.
Indikator Keberhasilan:
- Peningkatan jumlah mahasiswa internasional yang mengikuti program summer course dengan sistem transfer kredit (minimal 3 SKS) pada tahun berjalan;
- Peningkatan jumlah dosen ataupun profesional internasional yang menjadi tenaga pengajar (minimal 3 SKS) pada tahun berjalan;
- Peningkatan kerjasama pendidikan misalnya dalam format joint PhD supervision, joint research academy, double degree, maupun academic exchanges, dsb. dengan mitra-mitra internasional yang terlibat dalam program “summer course”, dalam 3-5 tahun ke depan;
- Peningkatan kerja sama penelitian misalnya dalam format joint research, joint publication, international research consortium, dsb. yang akan meningkatkan jumlah publikasi dalam jurnal bereputasi tinggi, jumlah sitasi, maupun kontribusi lainnya, dalam 3-5 tahun ke depan.
Kriteria Pengaju Proposal:
- Bersedia untuk menyelenggarakan Kursus Singkat (Summer Course) Bidang Unggulan Lintas Disiplin dengan mengacu pada tata kelola (governance) penyelenggaraan yang baik, dan mempertanggungjawabkan penyelenggaraannya ke Universitas (lihat ketentuan lebih lanjut);
- Mengikutsertakan peserta internasional (dari sebanyak mungkin negara mitra) minimal 25 orang (bukan mahasiswa internasional yang sedang belajar di UGM). Apabila sampai 1 (satu) minggu sebelum tanggal penyelenggaraan ketentuan minimal 25 mahasiswa internasional belum dapat dipenuhi, maka pendanaan melalui hibah akan dibatalkan;
- Penyelenggaraan program dapat dilakukan dalam bentuk program bersama (joint program) dengan mitra luar negeri untuk memudahkan pencapaian luaran kegiatan, dengan skema masing-masing perguruan tinggi mengkontribusikan peserta dan pembicara;
- Peserta disarankan untuk tidak dikenai biaya untuk meningkatkan minat tetapi dengan pertimbangan tertentu keputusan diserahkan kepada penyelenggara tanpa mengurangi target jumlah peserta.
- Melibatkan minimal 10 dosen internasional (dari sebanyak mungkin negara mitra) dalam kursus singkat (summer course); Apabila sampai 1 (satu) minggu sebelum tanggal penyelenggaraan ketentuan minimal 10 dosen internasional belum dapat dipenuhi, maka pendanaan melalui hibah akan dibatalkan;
- Bersedia menjamin keberlangsungan program melalui pelembagaan aktivitas untuk memenuhi indikator keberhasilan program yang telah ditetapkan, dengan menjadikan kursus musim panas yang didanai menjadi program berkala yang secara reguler dilakukan (tahunan, dua tahunan, atau tiga tahunan) sesuai program komprehensif host penyelenggara;
- Melibatkan setidaknya 3 staf dosen UGM sebagai penyelenggara utama dari setidaknya 2 Fakultas yang berbeda;
- Memfasilitasi sistem transfer kredit antar-PT di Indonesia maupun antarnegara;
- Memiliki grup riset/peminatan bidang keilmuan spesifik lintas disiplin, yang ditunjukkan dengan karya-karya publikasi, paten, ataupun karya cipta lainnya yang relevan;
- Memiliki rekam jejak kerja sama akademik lintas disiplin, yang ditunjukkan dengan MoU/MoA/Letter of Intent dengan/dari mitra internasional dalam bidang Tridharma;
- Memperoleh dukungan dari asosiasi keilmuan/profesi internasional yang relevan, untuk menjamin visibilitas dari program yang diselenggarakan;
- Departemen (atau Fakultas/Sekolah) yang pada periode sebelumnya (2021) pernah mendapatkan pendanaan hibah yang sama dapat mengajukan aplikasi kembali dengan ketentuan:
- Host pengusul dengan tema yang sama memenuhi persyaratan administratif dan eligibility penyelenggaraan di tahun sebelumnya (2021), baik dari sisi target maupun tata kelola;
- Host pengusul dengan tema yang sama mengajukan maksimal 3 kali Apabila telah mendapatkan pendanaan 3 kali, maka host pengusul yang bersangkutan tidak dapat mengajukan pendanaan yang sama karena dianggap telah memiliki jaminan keberlanjutan program.
- Host pengusul dengan tema yang sama, yang menyelenggarakan program bukan tahunan, misalnya satu kali per dua tahun, maka apabila penyelenggaraan tiga kali telah dilakukan dengan dukungan hibah yang sama, maka host pengusul menjadi tidak eligible untuk mengajukan hibah di tahun berjalan.
Panduan dan informasi lengkap Hibah Inovasi dan Internasionalisasi Akademik melalui Kursus Singkat (Summer Course) 2022:
http://ugm.id/LampiranPanduanHibahSC2022
On Tuesday (25/01), UGM held a virtual introductory meeting with King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM), Saudi Arabia. This meeting was intended to explore the partnership opportunity between these two institutions, thanks to the Indonesian Embassy in Riyadh, who have been actively bridging the initial communication.
This meeting was opened by the Indonesian Embassy in Riyadh with a warm remark by H.E. Dr. Abdul Aziz Ahmad, the Ambassador of Indonesia for the Kingdom of Saudi Arabia.
“Developing cooperation on science and technology, economy, and social sciences are among priority areas of my diplomatic policy at the Embassy of the Republic of Indonesia in Riyadh. There are three areas of possible cooperation: teaching and education, research and publication, and community development,” said Ambassador Abdul Aziz Ahmad.
“UGM is open to any form of mutual collaboration. … Saudi Arabia has always been an important country to Indonesia and that is why we keep our university open for any possible collaboration with higher education institutions from the country.” UGM’s Rector Professor Panut Mulyono replied in his remark.
Dr. Sadiq Sait Mohammed, Director of Industry Collaboration at KFUPM, responded that they were also open to any collaboration, especially in their areas of expertise, namely technology, engineering, science and architecture. Dr. Mohammet also conveyed his willingness to facilitate a matchmaking forum with the relevant faculties for further discussion on possible joint research.
Both UGM and KFUPM also agreed to start the partnership with simple and doable activities amidst the current situation, for example, a joint virtual short program, where both of them can contribute in sending the students and professors to participate.
UGM Memperluas Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi di Kerajaan Arab Saudi
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
[IMPORTANT] Updates on Indonesia Immigration per September 2021
UGM Partners Up with Technische Hochschule Ingolstadt Germany
Recent Comments