English
Talking about immigration stuffs often if not always invites nightmares. From sorting out a pile of legal documents to getting approval from the right officials, there are a lot of requirements in need of careful attention. Do one (small) mistake then your immigration proceeding might get delayed or even worse cancelled.
To assist and guide international students in dealing with this matter is one of the very reasons why the Office of International Affairs (OIA) exists! Coming with us to share some of the ordeal of immigration this time is Mr. Risa (Mas Risa) as one of the PICs of immigration.
According to Mas Risa, immigration process for international students has been easier and faster these past few years, thanks to some innovations administered by the then Ministry of Education and Culture (now Ministry of Education, Culture, Research, and Technology). One of said innovations is administrative documents are no longer needed to be sent to Jakarta as documents now can be sent online. This eliminates the need for Mas Risa and other immigration officers to go forth and back just to check up on the progress of immigration permits. Also, since the documents are sent online, it certainly clears the desks from an abundance of papers!
Another good change coming from the government is e-Visa. Mas Risa says that back then overseas students must come directly to the Indonesia’s Embassy in their respective countries and manage the whole procedure while OIA could only give said Embassy the approval for the procedure to begin. Now, all arrangements are done and sponsored by UGM through OIA. The whole procedure only takes no longer than a week. With all those improvements, Mas Risa assures students to worry less about dealing with these immigration affairs.
Faced with a workload that demands extra carefulness, Mas Risa notes that teamwork with work colleagues is the key. He expresses his gratitude for the nice working environment provided in OIA UGM. Even though being in charge of immigration feels like being in a ‘whole different office’, co-workers in OIA UGM always remind Mas Risa that he is still part of the family! He also mentions the importance of preserving mental health through free times and hobbies.
Lastly, for the interns currently helping and learning in OIA UGM, Mas Risa encourages the interns to take this great opportunity to experience the working environment and to adopt and grasp what values they can find in OIA UGM.
Bahasa Indonesia
Berbicara mengenai hal-hal menyangkut imigrasi seringkali mengundang mimpi buruk. Mulai dari menyortir berbagai dokumen resmi sampai mendapat persetujuan dari orang yang tepat, ada banyak prasyarat yang perlu diperhatikan dengan seksama. Satu kesalahan (kecil) maka proses pengurusan imigrasi bisa ditunda atau bahkan dibatalkan.
Membantu dan membimbing mahasiswa internasional dalam menangani urusan ini menjadi salah satu alasan mengapa Kantor Urusan Internasional (KUI) ada! Bersama kita untuk membagikan sejumlah hiruk-pikuk imigrasi kali ini adalah Pak Risa (Mas Risa) dari selaku PIC bidang keimigrasian.
Menurut Mas Risa, proses imigrasi untuk mahasiswa internasional lebih mudah dan cepat beberapa tahun belakangan ini, semua berkat sejumlah inovasi yang diterapkan saat itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi). Salah satu inovasi adalah dokumen administratif yang tidak perlu dikirim langsung ke Jakarta karena bisa dikirim secara daring. Hal ini membuat Mas Risa dan teman-teman di bagian keimigrasian tidak perlu lagi bolak-balik ke Jakarta hanya untuk mengecek jalannya proses pemberian izin. Selain itu, karena dokumennya dikirim daring, tentunya meja pun jadi lebih bersih dari tumpukan kertas!
Perubahan baik lainnya yang dibuat pemerintah adalah adanya e-Visa. Mas Risa mengatakan bahwa dulu mahasiswa luar harus datang ke Kedutaan Indonesia di negara masing-masing dan mengurus keseluruhan perizinan visa sementara KUI hanya bertugas memberikan Persetujuan Visa pada kedutaan yang bersangkutan sebagai tanda bahwa pengurusan visa dapat dilakukan. Sekarang, semua langkah kepengurusan dilakukan oleh UGM selaku sponsor melalui KUI. Rangkaian prosesnya pun hanya memakan waktu tak sampai seminggu. Dengan adanya perkembangan-perkembangan tersebut, Mas Risa menjamin mahasiswa untuk tidak banyak ragu lagi dalam menangani urusan keimigrasian.
Berhadapan dengan pekerjaan yang menuntut ketelitian ekstra, Mas Risa mengatakan bahwa kunci yang perlu dipegang adalah kerja sama yang baik dengan kolega kerja. Mas Risa menyampaikan rasa syukurnya atas lingkungan kerja yang nyaman di KUI UGM. Meski seperti punya ‘cabang kantor’ sendiri, teman-teman di kantor selalu membuat ingat kalau Mas Risa tetap adalah bagian dari KUI UGM! Mas Risa kemudian juga menyebutkan pentingnya menjaga kesehatan mental dengan meluangkan waktu serta menjalani hobi.
Terakhir, untuk mahasiswa-mahasiswa magang yang saat ini membantu dan belajar di KUI UGM, Mas Risa mendorong agar kesempatan ini dipergunakan untuk merasakan pengalaman lingkungan kerja sekaligus mengadopsi dan mengambil nilai baik yang bisa ditemukan di KUI UGM.
Recent Comments