Searah dengan tahapan-tahapan dalam Kebijakan Umum 2012−2037, pada tahun 2037 UGM diharapkan telah memasuki tahapan kepemimpinan sebagai pelopor universitas nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan. Terkait dengan pengembangan UGM, sebagai pelopor perguruan tinggi nasional, maka UGM harus menjadi institusi yang memimpin, terdepan, dan berinisiatif. Berkelas dunia memiliki makna bereputasi global dan karyanya mendunia. Unggul mencerminkan kompetensi yang tinggi dan kompetitif. Inovatif dijabarkan sebagai nilai yang ditandai dengan kejelian melihat peluang, cepat merespon dengan karya dan tindakan yang tepat. Mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan ditandai dengan karya-karya dan kinerja yang diarahkan untuk kepentingan bangsa dan kemanusiaan berupa penyelesaian masalah yang sedang atau berpeluang terjadi.
Pengembangan arsitektur keilmuan sebagai pembeda (diferensiasi) UGM di dunia internasional menjadi landasan berpijak untuk mencapai tataran kepemimpinan dalam kemanfaatan yang dicita-citakan UGM. Dengan mengembangkan arsitektur keilmuan sebagai pembeda bagi UGM, maka UGM diharapkan mampu hadir sebagai bagian dari realitas masyarakat itu sendiri. Telah sejak berdirinya, UGM melahirkan dan mengimplementasikan berbagai konsep yang lahir atas dasar keunggulan keilmuan yang dikembangkan dan dilestarikan di UGM.
Untuk mencapai tahap kepemimpinan sesuai yang dimandatkan dalam Peraturan MWA Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kebijakan Umum UGM, jangkauan UGM yang mendunia melahirkan kematangan proses penyebarluasan ilmu pengetahuan (knowledge sharing) baik untuk masyarakat akademik, dan utamanya adalah masyarakat praktisi (CoP, community of practices), yaitu kelompok-kelompok praktisi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dari UGM di berbagai pelosok Indonesia dan penjuru dunia.
Di sisi lain, sejalan dengan upaya UGM meningkatkan reputasi akademiknya, maka program- program yang mendatangkan dosen dan mahasiswa internasional dalam suatu aktivitas yang mengangkat keunggulan dan reputasi akademik UGM perlu dikembangkan secara lebih sistematis. Program-program tersebut dapat dikembangkan dalam suatu kursus maupun lokakarya/workshop yang dapat menaikkan “leverage” UGM di tingkat dunia. Untuk itu, UGM menyelenggarakan Hibah Inovasi dan Internasionalisasi Akademik Melalui Kursus Musim Panas (Summer Course) Bidang Unggulan Lintasdisiplin.
Tujuan:
- Memberikan dorongan serta bantuan insentif/hibah penyelenggaraan “summer course daring” untuk mendatangkan dosen-dosen dan mahasiswa internasional untuk belajar keilmuan unggulan lintasdisiplin di UGM.
- Menumbuhkan budaya kerjasama lintasdisiplin keilmuan dalam suasana multikultural bagi mahasiswa UGM dan civitas akademika UGM.
- Mengembangkan program-program bidang keilmuan unggulan lintasdisiplin agar dikenal oleh masyarakat dunia, khususnya ASEAN, yang dalam jangka waktu menengah (3-5 tahun) dapat meningkatkan reputasi UGM serta memperkuat internasionalisasi akademik, termasuk meningkatkan jumlah mahasiswa internasional yang melanjutkan studinya dan mendapatkan gelar di UGM, sebagai bagian dari upaya diaspora lulusan UGM yang menyebarluaskan pengetahuan dan nilai-nilai UGM.
Luaran:
Peningkatan visibilitas UGM dalam bidang keilmuan unggulan lintasdisiplin
Indikator Keberhasilan:
- Peningkatan jumlah mahasiswa internasional yang mengikuti programsummer coursedengan sistem transfer kredit (minimal 3 SKS) pada tahun berjalan;
- Peningkatan jumlah dosen ataupun profesional internasional yang menjadi tenaga pengajar (minimal 3 SKS) pada tahun berjalan;
- Peningkatan kerjasama pendidikan misalnya dalam format joint PhD supervision, joint research academy, double degree, maupun academic exchanges, dsb. dengan mitra-mitra internasional yang terlibat dalam program “summer course”, dalam 3-5 tahun ke depan;
- Peningkatan kerjasama penelitian misalnya dalam format joint research, joint publication, international research consortium, dsb. yang akan meningkatkan jumlah publikasi dalam jurnal bereputasi tinggi, jumlah sitasi, maupun kontribusi lainnya, dalam 3-5 tahun ke depan.
Kriteria:
Proposal dapat diajukan oleh Departemen (atau Fakultas/ Sekolah) dengan ketentuan (eligibility criteria) sebagai berikut:
- Bersedia untuk menyelenggarakan Summer Course Bidang Unggulan Lintasdisiplin dengan mengacu pada tata kelola (governance) penyelenggaraan yang baik, dan mempertanggungjawabkan penyelenggaraannya ke Universitas (lihat ketentuan lebih lanjut);
- Mengikutsertakan peserta internasional (dari sebanyak mungkin negara mitra) minimal 20 orang (bukan mahasiswa internasional yang sedang belajar di UGM); Apabila sampai 1 (satu) minggu sebelum tanggal penyelenggaraan ketentuan minimal 20 mahasiswa internasional belum dapat dipenuhi, maka pendanaan melalui hibah akan dibatalkan;
- Melibatkan minimal 10 dosen internasional (dari sebanyak mungkin negara mitra) dalam summer course; Apabila sampai 1(minggu) minggu sebelum tanggal penyelenggaraan ketentuan minimal 10 dosen internasional belum dapat dipenuhi, maka pendanaan melalui hibah akan dibatalkan;
- Bersedia menjamin keberlangsungan program melalui pelembagaan aktivitas untuk memenuhi indikator keberhasilan program yang telah ditetapkan, dengan menjadikan kursus musim panas yang didanai menjadi program berkala yang secara reguler dilakukan (tahunan, dua tahunan, atau tiga tahunan) sesuai program komprehensif host penyelenggara;
- Melibatkan setidaknya 3 staf dosen UGM sebagai penyelenggara utama dari setidaknya 2 Fakultas yang berbeda;
- Memfasilitasi sistem transfer kredit antar-PT di Indonesa maupun antarnegara;
- Memiliki grup riset/peminatan bidang keilmuan spesifik lintasdisiplin, yang ditunjukkan dengan karya-karya publikasi, paten, ataupun karya cipta lainnya yang relevan;
- Memiliki rekam jejak kerja sama akademik lintasdisiplin, yang ditunjukkan dengan MoU/MoA/Letter of Intent dengan/dari mitra internasional dalam bidang Tridharma;
- Memperoleh dukungan dari asosiasi keilmuan/profesi internasional yang relevan, untuk menjamin visibilitas dari program yang diselenggarakan;
- Departemen (atau Fakultas/Sekolah) yang pada periode sebelumnya (2019) pernah mendapatkan pendanaan hibah yang sama dapat mengajukan aplikasi kembali dengan ketentuan:
Recent Comments