English
Courtesy Visit of European Union Ambassador to UGM
Rector of UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., welcomed the courtesy visit paid by the Ambassador of the European Union to Indonesia and Brunei Darussalam, H.E. Vincent Piket, on Tuesday (20/4). The Ambassador has been representing the European Union in Indonesia and Brunei Darussalam since 2019 and this marks his first visit to UGM since his appointment.
UGM expressed its gratitude for the Ambassador’s visit and shared about its long-term built cooperation with its European partners, particularly in the field of academics and research. Based on UGM’s student outgoing mobility statistics, Europe is one of the most favorite destinations for international academic programs, particularly for the availability of programs tailored for international students such as the Erasmus+. UGM is also a member of joint academic and research collaboration with European universities of which Indonesia is also one of the founding members, namely ASIA-UNINET.
The Ambassador responded enthusiastically to the update of the existing collaborations between Indonesian and European academic institutions. He encouraged both parties to further increase and intensify the collaboration, particularly in terms of academics and research.
The Ministry of Education and Culture of Indonesia has recently opened a new scholarship program to facilitate Indonesian students’ international academic exposure named the Indonesian International Student Mobility Award (IISMA). This full-ride scholarship scheme will be awarded to 1000 Indonesian students in 2021 and will cover the cost of a semester of study, including tuition fees, accommodation, living costs, flight, and insurance. Through this program, UGM hopes that more of its students will have access to study abroad opportunities, including to its partner European universities.
Similarly, the Ambassador supports this new opportunity presented by the Indonesian government for Indonesian students, including UGM. He ensures that a great number of European universities are of high quality while also maintaining affordable tuition costs. With the ease provided by the Schengen agreement of the European Union, student mobility in Europe is also no longer a challenge.
While closing off his visit, the Ambassador promises to deliver a public lecture in UGM once the blended learning scheme begins. He looks forward to more academic collaborations between Indonesia and Europe in the future. (Safira/OIA)
Bahasa
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Berkunjung ke UGM
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., menyambut kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E. Vincent Piket, pada hari Selasa (20/4). Duta Besar Vincent Piket telah mewakili Uni Eropa di Indonesia dan Brunei Darussalam sejak 2019 dan ini merupakan kunjungan pertamanya ke UGM setelah penunjukannya.
UGM menyampaikan terima kasih atas kunjungan Duta Besar dan menceritakan kerjasama yang telah dibangun sejak lama dengan mitra-mitra di Eropa, terutama di bidang akademik dan riset. Menurut statistik mahasiswa UGM yang melakukan pertukaran ke luar negeri, Eropa adalah salah satu destinasi favorit untuk program akademik internasional. Hal ini juga didorong oleh ketersediaan program yang dirancang khusus untuk mahasiswa internasional seperti Erasmus+. Selain itu, UGM adalah anggota kolaborasi akademik dan riset dengan universitas-universitas Eropa yang didirikan oleh Indonesia dan beberapa negara lain, yaitu ASIA-UNINET.
Duta Besar Uni Eropa memberikan respons antusias terhadap perkembangan kolaborasi yang telah ada antara institusi akademik di Indonesia dan Eropa. Beliau mendorong kedua pihak untuk menambah dan meningkatkan intensitas kolaborasi, utamanya dalam bidang akademik dan riset.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Indonesia baru saja membuka program beasiswa untuk memfasilitasi mahasiswa Indonesia memperoleh pengalaman akademik internasional bernama Indonesian International Student Mobility Award (IISMA). Skema beasiswa pendanaan penuh ini akan diberikan kepada 1000 mahasiswa Indonesia di tahun 2021 dan mencakup biaya studi selama satu semester, termasuk uang kuliah tunggal (UKT), akomodasi, biaya hidup, tiket pesawat, dan asuransi.
Duta Besar Uni Eropa turut mendukung kesempatan baru yang diberikan pemerintah Indonesia ini bagi mahasiswa Indonesia, termasuk UGM. Ia memastikan bahwa terdapat banyak universitas di Eropa yang memiliki kualitas tinggi dengan biaya yang terjangkau. Dengan kemudahan yang diberikan oleh perjanjian Schengen milik Uni Eropa, mobilitas mahasiswa di Eropa juga tidak lagi menghadapi tantangan.
Sembari menutup kunjungannya, Duta Besar Uni Eropa berjanji untuk memberikan kuliah umum di UGM apabila skema pembelajaran campur (daring dan luring) dimulai. Beliau mengharapkan peningkatan kolaborasi akademik antara Indonesia dan Eropa di masa depan. (Safira/OIA)
Recent Comments