Membingkai Manajemen Pasca-Pandemi COVID-19 melalui Virtual Bootcamp dan Simposium Internasional Asian Cooperative Program (ACP) 2021
Sebagai hasil kerja sama antara Kansai University of International Studies (KUIS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) serta Universiti Utara Malaysia (UUM), Asian Cooperative Program (ACP) kembali meluncurkan kegiatan simposium dan bootcamp internasional secara virtual yang akan digelar pada bulan Maret hingga April 2021. Dengan mengangkat tema “Safety Management during the COVID-19 Pandemic” untuk kegiatan simposium internasional dan “Disaster Risk Reduction during the COVID-19 Pandemic” untuk kegiatan bootcamp, ACP mengundang mahasiswa program sarjana dari berbagai universitas anggota Konsorsium ACP untuk saling berkolaborasi melalui kedua program yang bertujuan untuk membangun dan membina Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang mampu mengelola pembangunan di Asia dengan mengimplementasikan konsep keamanan dan sekuritas.
Sejak tahun 2014, ACP—yang dipionir oleh Kansai University of International Studies bersama 13 universitas Asia Tenggara lain—telah menjadi platform bagi universitas-universitas di Asia untuk bekerja sama dalam rangka pengembangan dan pertukaran ilmu pengetahuan serta keahlian dalam isu manajemen keamanan regional. Aneka program yang telah diselenggarakan oleh ACP dalam orientasi tersebut, antara lain mencakup konferensi internasional, simposium, hingga program Studi Lapangan (Field Study) yang mengeksplorasi tema-tema bencana alam, misalnya erupsi vulkanik, gempa bumi, angin taifun, banjir, dan tsunami, yang notabene sering terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Jepang. Namun, sejak tahun 2019, fenomena pandemi COVID-19 telah menambah panjang daftar bencana alam yang memunculkan bahaya serius terhadap keamanan manusia (human security) di seluruh dunia, termasuk di kawasan Asia. Dalam rangka memitigasi dan mengelola krisis serta ancaman yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 terhadap kehidupan masyarakat di Asia, ACP berinisiatif untuk menggelar kedua program substansial—simposium dan bootcamp internasional virtual—guna mempersiapkan SDM berkualitas yang mumpuni dalam mengelola keamanan dan keselamatan masyarakat dalam skenario pasca pandemi.
Program virtual bootcamp yang digelar oleh ACP akan diisi oleh sesi pemaparan materi selama 20 menit oleh tiga pemateri yang berasal dari kalangan akademisi, pakar, maupun representasi dari NGOs yang mewakili masing-masing universitas pada tiga hari berbeda—tanggal 16, 23, dan 30 Maret 2021 pukul 15.00-16.00 (GMT+8). KUIS akan mengisi sesi pemaparan materi pada hari pertama, yakni pada tanggal 16 Maret 2021, sedangkan UMM akan menyambungnya pada tanggal 23 Maret 2021. UGM sendiri akan mendapatkan giliran untuk mengisi sesi pemaparan materi pada tanggal 30 Maret 2021 dengan mengangkat topik pandemi COVID-19 yang ditinjau melalui aspek sosial dan antropologis; protokol kesehatan dan mobilitas; serta kemajuan teknologi medis, khususnya teknologi GENOSE, sebagai alat deteksi virus COVID-19 melalui udara dari hembusan nafas.
Program simposium internasional, di sisi lain, akan diisi oleh kegiatan presentasi berdurasi 15 menit oleh delapan tim yang terbagi dalam dua topik besar: Corona: Safety management under the COVD-19 Pandemic dan DRR: Disaster Risk Reduction in your society or country. Para partisipan simposium internasional yang akan membawakan presentasinya dalam kedua topik tersebut pada tanggal 6 April 2021 terdiri dari 36 mahasiswa dari 2 tim yang akan merepresentasikan KUIS, 30 mahasiswa yang akan merepresentasikan UGM, 30 yang akan merepresentasikan UMM, dan universitas anggota konsorsium ACP lain. Pada hari presentasi tim sekaligus puncak acara tersebut—sebagai wujud apresiasi dan rekognisi terhadap karya dan inovasi para partisipan—ACP juga akan memberikan penghargaan terhadap tim presenter terbaik dari masing-masing kategori topik. Harapannya, program-program ACP tersebut dapat terus berlanjut pada masa mendatang dengan terus menghasilkan kebermanfaatan dalam upaya mencetak SDM yang berkualitas tinggi dalam isu manajemen keamanan dan keselamatan regional di Asia.
Recent Comments