English
Courtesy Visit of Austrian Ambassador to UGM
The Ambassador of Austria to Indonesia, Dr. Johannes Peterlik, paid a courtesy visit to UGM accompanied by the Honorary Consul of Austria in Yogyakarta, Dr. Sugiharto Soeleman on Thursday (11/2). He was directly welcomed by the Rector of UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.
The Ambassador expressed his gratitude for the reception amidst the pandemic. He shared his affinity with ASEAN countries, including Indonesia, as he has previously been posted to represent Austria in the Kingdom of Thailand, co-accredited to Cambodia, Laos and Myanmar from 2009 to 2013 and to the Socialist Republic of Vietnam from 2004 to 2009. According to him, it is an honor that Austria is able to build partnership and cooperation in the education and research sector with leading universities and scholars across ASEAN, including UGM in Indonesia.
UGM shared about its collaborations and cooperations with Austrian universities in research and facilitating students to learn through the events such as summer and exchange programs. The Faculty of Mathematics and Natural Sciences in UGM is particularly embarking on a collaborative research project with the University of Innsbruck, Vienna and housing a research professor in the faculty. Several prominent UGM scholars are also graduates of Austrian universities, including Prof. Dr. Harno Dwi Pranowo from the Department of Chemistry, who is also UGM’s person in charge of ASEA-UNINET. This network plays an important role in tightening the academic collaboration between European and Southeast Asian universities, especially Indonesian and Austrian counterparts as two of the founders of ASIA-UNINET.
In his remark, Dr. Peterlik welcomed more collaborations between Austrian and Indonesian universities in the research field. He especially highlighted the important role UGM plays as an education and scientific research institution in Indonesia. Although the education sector has slowly been accustomed to the new method of online learning, the Ambassador made a point regarding the significance of person-to-person interaction as a part of a scientist’s learning experience.
“It is important that we keep person-to-person contact viable for scientists to build innovations that can serve the needs of the people,” said Dr. Peterlik.
The Ambassador hopes that UGM as a learning institution can encourage Indonesian politicians to direct policies that can accelerate the process of reinitiating direct contact activities. Even so, he stressed that health security and protocols should be the utmost priority before anything else.
Vice Rector for Cooperation and Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., shared UGM’s latest scientific development, the GeNose C19 tool which has gone live in several public transportation sites across Indonesia. This represents one of the scientific and research innovations by UGM aimed at the greater public. Through this visit by the Ambassador, UGM is keen to further intensify cooperation with Austria in building a strong education and research network. (Safira/OIA)
Bahasa
Duta Besar Austria untuk Indonesia Berkunjung ke UGM
Duta Besar Austria untuk Indonesia, Dr. Johannes Peterlik, datang berkunjung ke UGM pada Kamis (11/2) ditemani oleh Konsuler Kehormatan Austria di Yogyakarta, Dr. Sugiharto Soeleman. Beliau disambut secara langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.
Duta Besar Austria mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan UGM di tengah kondisi pandemi. Ia menceritakan kedekatannya dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, melalui penugasannya dalam mewakili Austria di Kerajaan Thailand, Kamboja, Laos, dan Myanmar dari 2009 sampai 2013 dan di Republik Sosialis Vietnam dari 2004 hingga 2009. Menurutnya, membangun kerjasama dan kolaborasi dalam bidang pendidikan dan riset bersama universitas dan ilmuwan terdepan di ASEAN merupakan sebuah kehormatan bagi Austria, termasuk dengan UGM di Indonesia.
UGM menceritakan kolaborasi dan kerjasamanya dengan universitas-universitas di Austria dalam riset dan memfasilitasi pembelajaran mahasiswa melalui acara seperti program summer school dan pertukaran pelajar. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM adalah salah satu fakultas utama yang sedang menjalankan proyek riset kolaboratif bersama University of Innsbruck, Vienna dan menerima dosen riset tamu di fakultasnya. Beberapa ilmuwan ternama UGM juga merupakan lulusan dari universitas di Austria, seperti Prof. Dr. Harno Dwi Pranowo dari Departemen Kimia yang juga menjadi perwakilan UGM di jaringan ASEA-UNINET. Jaringan ini memegang peran penting dalam memperkuat kolaborasi akademis antara universitas di Eropa dan Asia Tenggara, terutama antara Indonesia dan Austria sebagai dua negara dari pendiri ASIA-UNINET.
Dalam sambutannya, Dr. Peterlik tertarik untuk meningkatkan intensitas kolaborasi antara universitas di Austria dan Indonesia di bidang riset. Ia menyorot peran penting UGM sebagai lembaga pendidikan dan riset saintifik di Indonesia. Walaupun sektor pendidikan telah perlahan beradaptasi dengan metode baru pembelajaran daring, Duta Besar Austria menekankan pentingnya interaksi secara langsung (person-to-person) sebagai bagian pembelajaran seorang ilmuwan.
“Penting bagi kita untuk menjaga kemungkinan kontak secara langsung (person-to-person) bagi ilmuwan demi membangun inovasi yang dapat mengatasi kebutuhan publik,” ujar Dr. Peterlik.
Ia berharap UGM sebagai institusi pembelajaran dapat mendorong politisi-politisi Indonesia untuk mengarahkan kebijakan yang dapat mengakselerasi proses reinisiasi aktivitas dengan kontak langsung. Meski demikian, ia menekankan bahwa keamanan dan protokol kesehatan harus tetap menjadi prioritas utama.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., membagikan perkembangan saintifik terbaru UGM yaitu alat GeNose C19 yang telah beroperasi di beberapa titik transportasi publik di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu bukti inovasi saintifik dan riset UGM yang ditujukan untuk kebaikan masyarakat luas. Melalui kunjungan Duta Besar Austria ini, UGM bersemangat untuk meningkatkan intensitas kerjasama dengan Austria dalam membangun jaringan pendidikan dan riset yang tangguh. (Safira/OIA)
Recent Comments