English Version
On Friday (25/2), UGM received a visit from the Cultural Counsellor of the French Embassy in Indonesia. This visit was led by Mr. Stéphane Dovert, as Cultural Counsellor of the French Embassy in Indonesia, and François Dabin, as Director of IFI-LIP Yogyakarta. This visit was warmly received by Prof. Ir. Panut Mulyono, as Rector of UGM, and several other representatives from UGM.
Mr. Stéphane Dovert expressed his gratitude to UGM for allowing them to visit the university amidst the current pandemic situation. Although the visit was held offline, this visit still implemented all health protocols.
“Universitas Gadjah Mada is France’s strongest university partner in Indonesia.” claimed Mr. Stéphane Dovert, opening the discussion which mostly run in Indonesian.
This statement was supported by the Head of French Literature Study Program, Dr. Hayatul Cholsy, who presented along with the Vice Dean for Research, Community Service, Partnership and Alumni of the Faculty of Cultural Sciences, Dr. Mimi Savitri. They informed that the French Literature Study Program will host one native-speaking professor to teach in the Study Program. Another current collaboration between UGM and French institution is the student internship program under the Fraincáis Langue Etrangère (French for Foreign Speakers), or the FLE program for short.
Mr. Stéphane Dovert also mentioned the possibility of collaborating on the publication of English or French language journals. He also supports the improvement of joint research projects between the academic community in UGM and parties from France.
Still related to the collaboration between UGM and IFI, UGM stated that the Language Center at the Faculty of Cultural Sciences provides Indonesian language learning service that can assist French students who are experiencing difficulties with their Indonesian language skills.
While closing off the visit, Prof. Ir. Panut Mulyono expressed his hope that the UGM-France collaboration can be further strengthened and improved. Prof. Dr. Paripuna also stated that UGM would encourage more lecturers to continue their study in France.
The visit ended with the exchange of token between Prof. Ir. Panut Mulyono and Mr. Stephane Dovert.
Author: Nay | Photo: Nay
Bahasa
UGM menerima kunjungan dari Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia pada hari Jumat (25/2). Kunjungan ini dipimpin oleh Bapak Stéphane Dovert selaku Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia dan François Dabin selaku Direktur IFI-LIP Yogyakarta. Kunjungan ini diterima oleh Prof. Ir. Panut Mulyono selaku Rektor UGM dan beberapa perwakilan lain dari UGM.
Bapak Stéphane Dovert menyampaikan terima kasih kepada UGM karena telah mengizinkan timnya untuk melakukan kunjungan secara luring di tengah situasi pandemi saat ini. Meskipun kunjungan diadakan secara luring, kunjungan ini tetap menerapkan protokol kesehatan secara optimal.
“Universitas Gadjah Mada adalah mitra universitas bagi Prancis di Indonesia.” klaim Bapak Stéphane Dovert.Pernyataan didukung oleh Ketua Program Studi Sastra Prancis, Dr. Hayatul Cholsy, yang hadir bersama Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Ilmu Budaya. Beliau menyampaikan bahwa Program Studi Sastra Prancis akan menjadi tuan rumah bagi satu profesor penutur asli untuk mengajar di Program Studi Sastra Prancis. Tak hanya itu, kerja sama lain antara UGM dengan Prancis dan IFI yang saat ini sedang berjalan ialah program magang mahasiswa yang berada di bawah Fraincáis Langue Etrangère (Bahasa Prancis untuk Penutur Asing) atau singkatnya program FLE.Dalam pertemuan ini, Bapak Stéphane Dovert juga menyampaikan adanya kemungkinan kerja sama dalam penerbitan jurnal yang ditulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Prancis. Bapak Stéphane Dovert juga menyampaikan bahwa ia mendukung peningkatan proyek penelitian bersama antara sivitas akademika dengan pihak-pihak dari Prancis.
Masih terkait dengan kerja sama antara UGM dengan IFI, pihak UGM menyampaikan bahwa Pusat Bahasa di Fakultas Ilmu Budaya menyediakan layanan pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat membantu kesulitan mahasiswa Prancis terkait dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang belum maksimal.
Sebagai penutup pertemuan, Prof. Ir. Panut Mulyono berharap agar kerja sama yang telah terjalin antara UGM dengan Prancis dapat terus diperkuat dan ditingkatkan. Dalam hal ini, Prof. Dr. Paripurna kemudian mengatakan bahwa UGM juga akan meningkatkan kesempatan bagi para dosen untuk meneruskan studi di Prancis.
Acara kunjungan kemudian diakhiri dengan pertukaran cinderamata antara Prof. Ir. Panut Mulyono dan Bapak Stéphane Dovert.
Author: Nay | Photo: Nay
Recent Comments